Kamis, 04 Desember 2014

Tagged Under:

PERTIDAKSAMAAN

By: Unknown On: 23.57
  • Share The Gag
  • PERTIDAKSAMAAN

    Sifat-Sifat Pertidaksamaan

    1. tanda pertidaksamaan tidak berubah jika kedua ruas ditambah atau dikurangidengan bilangan yang sama
    Jika a < b maka:
    a + c < b + c
    a – c < b – c
    1. tanda pertidaksamaan tidak berubah jika kedua ruas dikali atau dibagi denganbilangan positif yang sama
    Jika a < b, dan c adalah bilangan positif, maka:
    a.c < b.c
    a/b < b/c

    1. tanda pertidaksamaan akan berubah jika kedua ruas pertidaksamaan dikali atau dibagi dengan bilangan negatif yang sama
    Jika a < b, dan c adalah bilangan negatif, maka:
    a.c > b.c
    a/c > b/c
    1. tanda pertidaksamaan tidak berubah jika kedua ruas positif masing-masingdikuadratkan
    Jika a < b; a dan b sama-sama positif, maka: a2 < b2

    Pertidaksamaan Linear

    → Variabelnya berpangkat 1
    Penyelesaian:
    Suku-suku yang mengandung variabel dikumpulkan di ruas kiri, dan konstanta diletakkan di ruas kanan
    Contoh:


    Pertidaksamaan Kuadrat

    → Variabelnya berpangkat 2
    Penyelesaian:
    1. Ruas kanan dibuat menjadi nol
    2. Faktorkan
    3. Tentukan harga nol, yaitu nilai variabel yang menyebabkan nilai faktor sama dengan nol
    4. Gambar garis bilangannya
    Jika tanda pertidaksamaan ≥ atau ≤, maka harga nol ditandai dengan titik hitam •
    Jika tanda pertidaksamaan > atau <, maka harga nol ditandai dengan titik putih °
    1. Tentukan tanda (+) atau (–) pada masing-masing interval di garis bilangan. Caranya adalah dengan memasukkan salah satu bilangan pada interval tersebut pada persamaan di ruas kiri.
    Tanda pada garis bilangan berselang-seling, kecuali jika ada batas rangkap (harga nol yang muncul 2 kali atau sebanyak bilangan genap untuk pertidaksamaan tingkat tinggi), batas rangkap tidak merubah tanda
    1. Tentukan himpunan penyelesaian
    → jika tanda pertidaksamaan > 0 berarti daerah pada garis bilangan yang diarsir adalah yang bertanda (+)
    → jika tanda  pertidaksamaan < 0 berarti daerah pada garis bilangan yang diarsir adalah yang bertanda (–)
    Contoh:
    (2x – 1)2 ≥ (5x – 3).(x – 1) – 7
    4x2 – 4x + 1 ≥ 5x2 – 5x – 3x + 3 – 7
    4x2 – 4x + 1 – 5x2 + 5x + 3x – 3 + 7 ≥ 0
    –x2 + 4x + 5 ≥ 0
    –(x2 – 4x – 5) ≥ 0
    –(x – 5).(x + 1) ≥ 0
    Harga nol: x – 5 = 0 atau x + 1 = 0
    x = 5 atau x = –1
    Garis bilangan:
    • menggunakan titik hitam karena tanda pertidaksamaan ≥
    • jika dimasukkan x = 0 hasilnya positif
    • karena 0 berada di antara –1 dan 5, maka daerah tersebut bernilai positif, di kiri dan kanannya bernilai negatif
    • karena tanda pertidaksamaan ≥ 0, maka yang diarsir adalah yang positif

    Jadi penyelesaiannya: {x | –1 ≤ x ≤ 5}

    Pertidaksamaan Tingkat Tinggi

    → Variabel berpangkat lebih dari 2
    Penyelesaian sama dengan pertidaksamaan kuadrat
    Contoh:
    (2x + 1)2.(x2 – 5x + 6) < 0
    (2x + 1)2.(x – 2).(x – 3) < 0
    Harga nol: 2x + 1 = 0 atau x – 2 = 0 atau x – 3 = 0
    x = –1/2 atau x = 2 atau x = 3
    Garis bilangan:
    • menggunakan titik putih karena tanda pertidaksamaan <
    • jika dimasukkan x = 0 hasilnya positif
    • karena 0 berada di antara –1/2 dan 2, maka daerah tersebut bernilai positif
    • karena –1/2 adalah batas rangkap (–1/2 muncul sebanyak 2 kali sebagai harga nol, jadi –1/2 merupakan batas rangkap), maka di sebelah kiri –1/2 juga bernilai positif
    • selain daerah yang dibatasi oleh batas rangkap, tanda positif dan negatif berselang-seling
    • karena tanda pertidaksamaan ³ 0, maka yang diarsir adalah yang positif

    Jadi penyelesaiannya: {x | 2 < x < 3}

    Pertidaksamaan Pecahan

    → ada pembilang dan penyebut
    Penyelesaian:
    1. Ruas kanan dijadikan nol
    2. Samakan penyebut di ruas kiri
    3. Faktorkan pembilang dan penyebut (jika bisa)
    4. Cari nilai-nilai variabel yang menyebabkan pembilang dan penyebutnya sama dengan nol (harga nol untuk pembilang dan penyebut)
    5. Gambar garis bilangan yang memuat semua nilai yang didapatkan pada langkah 4
    Apapun tanda pertidaksamaannya, harga nol untuk penyebut selalu digambar dengan titik putih (penyebut suatu pecahan tidak boleh sama dengan 0 agar pecahan tersebut mempunyai nilai)
    1. Tentukan tanda (+) atau (–) pada masing-masing interval
    Contoh 1:

    Harga nol pembilang: –5x + 20 = 0
    –5x = –20 → x = 4
    Harga nol penyebut: x – 3 = 0 → x = 3
    Garis bilangan:
    → x = 3 digambar menggunakan titik putih karena merupakan harga nol untuk penyebut

    Jadi penyelesaiannya: {x | 3 < x ≤ 4}

    Contoh 2:

    Harga nol pembilang: x – 2 = 0 atau x + 1 = 0
    x = 2 atau x = –1
    Harga nol penyebut: tidak ada, karena penyebut tidak dapat difaktorkan dan jika dihitung nilai diskriminannya:
    D = b2 – 4.a.c = 12 – 4.1.1 = 1 – 4 = –3
    Nilai D-nya negatif, sehingga persamaan tersebut tidak mempunyai akar real
    (Catatan: jika nilai D-nya tidak negatif, gunakan rumus abc untuk mendapat harga nol-nya)
    Garis bilangan:

    Jadi penyelesaiannya: {x | x ≤ –1 atau x ≥ 2}

    Pertidaksamaan Irasional/Pertidaksamaan Bentuk Akar

    → variabelnya berada dalam tanda akar
    Penyelesaian:
    1. Kuadratkan kedua ruas
    2. Jadikan ruas kanan sama dengan nol
    3. Selesaikan seperti menyelesaikan pertidaksamaan linear/kuadrat
    4. Syarat tambahan: yang berada di dalam setiap tanda akar harus ≥ 0
    Contoh 1:

    Kuadratkan kedua ruas:
    x2 – 5x – 6 < x2 – 3x + 2
    x2 – 5x – 6 – x2 + 3x – 2 < 0
    –2x – 8 < 0
    Semua dikali –1:
    2x + 8 > 0
    2x > –8
    x > –4
    Syarat 1:
    x2 – 5x – 6 ≥ 0
    (x – 6).(x + 1) ≥ 0
    Harga nol: x – 6 = 0 atau x + 1 = 0
    x = 6 atau x = –1
    Syarat 2:
    x2 – 3x + 2 ≥ 0
    (x – 2).(x – 1) ≥ 0
    Harga nol: x – 2 = 0 atau x – 1 = 0
    x = 2 atau x = 1
    Garis bilangan:

    Jadi penyelesaiannya: {x | –4 < x ≤ –1 atau x ≥ 6}

    Contoh 2:

    Kuadratkan kedua ruas:
    x2 – 6x + 8 < x2 – 4x + 4
    x2 – 6x + 8 – x2 + 4x – 4 < 0
    –2x + 4 < 0
    –2x < –4
    Semua dikalikan –1
    2x > 4
    x > 2
    Syarat:
    x2 – 6x + 8 ≥ 0
    (x – 4).(x – 2) ≥ 0
    Harga nol: x – 4 = 0 atau x – 2 = 0
    x = 4 atau x = 2
    Garis bilangan:

    Jadi penyelesaiannya: {x | x ≥ 4}

    Pertidaksamaan Nilai Mutlak

    → variabelnya berada di dalam tanda mutlak | ….. |
    (tanda mutlak selalu menghasilkan hasil yang positif, contoh: |3| = 3; |–3| = 3)
    Pengertian nilai mutlak:

    Penyelesaian:
    Jika |x| < a berarti: –a < x < a, dimana a ≥ 0
    Jika |x| > a berarti: x < –a atau x > a, dimana a ≥ 0

    Contoh 1:
    |2x – 3| ≤ 5
    berarti:
    –5 ≤ 2x – 3 ≤ 5
    –5 + 3 ≤ 2x ≤ 5 + 3
    –2 ≤ 2x ≤ 8
    Semua dibagi 2:
    –1 ≤ x ≤ 4

    Contoh 2:
    |3x + 7| > 2
    berarti:
    3x + 7 < –2 atau 3x + 7 > 2
    3x < –2 – 7 atau 3x > 2 – 7
    x < –3 atau x > –5/3

    Contoh 3:
    |2x – 5| < |x + 4|
    Kedua ruas dikuadratkan:
    (2x – 5)2 < (x + 4)2
    (2x – 5)2 – (x + 4)2 < 0
    (2x – 5 + x + 4).(2x – 5 – x – 4) < 0    (Ingat! a2 – b2 = (a + b).(a – b))
    (3x – 1).(x – 9) < 0
    Harga nol: 3x – 1 = 0 atau x – 9 = 0
    x = 1/3 atau x = 9
    Garis bilangan:

    Jadi penyelesaiannya: {x | 1/3 < x < 4}

    Contoh 4:
    |4x – 3| ≥ x + 1
    Kedua ruas dikuadratkan:
    (4x – 3)2 ≥ (x + 1)2
    (4x – 3)2 – (x + 1)2 ≥ 0
    (4x – 3 + x + 1).(4x – 3 – x – 1) ≥ 0
    (5x – 2).(3x – 4) ≥ 0
    Harga nol: 5x – 2 = 0 atau 3x – 4 = 0
    x = 2/5 atau x = 4/3
    Syarat:
    x + 1 ≥ 0
    x ≥ –1
    Garis bilangan:

    Jadi penyelesaiannya: {x | –1 ≤ x ≤ 2/5 atau x ≥ 4/3}

    Contoh 5:
    |x – 2|2 – |x – 2| < 2
    Misalkan |x – 2| = y
    y2 – y < 2
    y2 – y – 2 < 0
    (y – 2).(y + 1) < 0
    Harga nol: y – 2 = 0 atau y + 1 = 0
    y = 2 atau y = –1
    Garis bilangan:

    Artinya:
    –1 < y < 2
    –1 < |x – 2| < 2
    Karena nilai mutlak pasti bernilai positif, maka batas kiri tidak berlaku
    |x – 2| < 2
    Sehingga:
    –2 < x – 2 < 2
    –2 + 2 < x < 2 + 2
    0 < x < 4

    0 komentar:

    Posting Komentar